Rezeki Itu Tergantung Wadahnya
Sebuah kalimat yang saya baca dengan penuh kesadaran akan maknanya.
Tentang bagaimana konsep sederhana rezeki yang mudah dipahami.
Artinya, setiap manusia sudah Allah berikan rezeki setiap harinya yang sangat berlimpah untuk hamba-hamba-Nya, tidak ada yang tersembunyi dan tidak ada yang tertinggal.
Namun mengapa masih banyak orang yang bekerja sangat keras. Mereka datang paling pagi, pulang paling malam, tetapi kehidupannya selalu merasa kurang?
Bukankah kita harus bekerja keras untuk mendapatkan kebahagiaan itu?
Mereka lembur, mereka kerja bagaikan kuda, mereka mengorbankan dan menggantungkan hidup mereka di tempat mereka bekerja.
Tapi yang mereka dapatkan tidak sebanding dengan pengorbanan mereka.
Perusahaan tempat Anda bekerja mungkin mendapatkan keuntungan yang besar. Dan Anda hanya mendapatkan sebagian kecil dan janji-janji palsu yang mereka tawarkan untuk Anda.
Menjanjikan Anda untuk:
- Menaiki tangga perusahaan
- Mengejar lebih banyak uang, gelar, status
Dan lagi-lagi, sebenarnya ini adalah sistem yang tidak menguntungkan.
Itulah mengapa saya menulis tentang topik ini. Sebuah renungan untuk diri saya sendiri dan Anda yang sedang membaca.
Ini sesuai dengan realita dan kenyataan yang ada pada kebanyakan orang saat ini. Mereka mengeluh tentang gaji yang kecil, kebutuhan hidup yang naik, sistem yang tidak menguntungkan untuk mereka.
Dan saya akan menganalogikan rezeki itu seperti air, sedangkan wadahnya itu adalah diri Anda sendiri.
Saya ambil contoh gelas minum yang sering Anda gunakan dirumah itu seperti wadahnya, ketika Anda menuangkan air kedalam gelas tersebut Anda mungkin akan mengisinya dengan penuh dan atau sampai tumpah-tumpah.
Sebarapapun Anda mengisi air ke dalam gelas tersebut anda hanya bisa meminumnya yang tertuang di gelas tersebut, benar?.
Itulah wadah Anda, atau rezeki Anda, atau bagian Anda.
Seberapa besapun perjuangan Anda, pengorbanan Anda, hidup Anda, jika wadah rezeki Anda sebesar gelas minum Anda, itulah yang anda dapatkan sekalipun Anda menuangkan air yang banyak.
Jadi tugas Anda adalah memperbesar wadah rezeki Anda.
INGAT, Anda harus memperbesar WADAH rezekinya.
Itulah mengapa ketika Anda menyadari ini semua, ketika Anda mulai menyadari bahwa sistem yang Anda ikuti selama ini justru lebih menguntungkan orang lain, mungkin ini saatnya mundur sebentar, dan mulai membangun sesuatu yang memberi nilai nyata untuk diri sendiri.
Sudah saatnya Anda memperbesar WADAH (rezeki) anda.
Bukan lewat mimpi besar. Tapi lewat langkah kecil. Dan bisnis kecil.
Dengan cara sederhana ini Anda sedikit demi sedikit akan membuka peluang yang tidak Anda sangka sebelumnya.
Sekarang, bagaimana caranya?
Jadi gini setiap orang itu unik, punya kapasitasnya sendiri-sendiri. Mereka dengan segala pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan mereka, sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk membangun bisnis kecil mereka. Lalu mengidentifikasi keterampilan tersebut, dan mengubahnya menajdi pendapatan. Cari orang-orang yang membutuhkan bantuan anda. Dan ubah itu menjadi pendapatan.
Misalkan Anda ahli di bidang marketing dan anda sudah berpengalaman dan bertahun-tahun dalam menjalankan marketing di suatu perusahaan. Bagi anda hal tersebut makanan sehari-hari. Tapi bagi orang lain itu adalah hal baru, dan mereka ingin sebenarnya seperti Anda yang selalu meningkatkan penjualan perusahaan. Anda sudah beberapa langkah di depan mereka. Sedangkan mereka masih berjuang untuk bagaimana meningkatkan penjualan dengan cara marketing efektif.
Nah disitulah peluang besar ada. Anda bisa menguraikan beberapa langkah penting yang dapat diambil oleh mereka-mereka yang ingin meningkatkan penjualan dengan marketing yang efektif seperti yang anda lakukan dan kerjakan (intinya ini adalah cara/sistem anda) yang anda kemas menjadi sesuatu yang bisa Anda jual. Ini bisa menjadi produk digital (online course, ebook, newsletter premium), Jasa (konsultasi, freelance).
Itu adalah satu contoh dan masih banyak lagi contoh lainnya yang seperti ini, sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang Anda miliki.
Membangun bisnis itu sulit, itulah mengapa membangun bisnis kecil adalah pilihan yang terbaik.
Saya menyebutnya bisnis kecil karena kesederhanaannya. Anda tidak perlu izin kepada siapapun untuk memulainya.
Tidak ada atasan. Tidak ada perintah dari bos. Tidak ada regulasi yang rumit. Tidak ada hari senin yang mencekam.
Hanya ada Anda sendiri sebagai pemilik bisnis utama.
Jadi sudahkah Anda menyadari potensi diri Anda sendiri?